Powered By Blogger

Senin, 23 Agustus 2010

WISATA SEJARAH DAN BUDAYA

        Desa Entak mempunyai sejarah dan budaya yang juga menarik untuk dikunjungi.Adapun budaya-budaya tersebut adalah :

1. GEBYAG CAH ANGON

 Kesenian Embleg Yang mengiringi kirab Lembu
        
          Tradisi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, biasanya ditandai dengan serangkaian kegiatan budaya yang melibatkan masyarakat secara luas. Hal ini juga berlaku di desa Entak, kecamatan Ambal, peringatan Maulid Nabi telah melibatkan hampir seluruh warga desa di pesisir selatan Kebumen ini.
Jika di tempat lain, ada pasar sekaten dengan kirab pusaka sebagai rangkaian perayaan “maulid-an”, maka di desa Entak sejak ratusan tahun silam dilangsungkan tradisi entak-entik dan kirab cah angon sebagai identitas tradisi maulid-an di desa pesisir ini. Dalam tradisi masyarakat desa Entak, keberadaan “bocah angon” merupakan realitas sosial yang secara turun-temurun telah memberikan kontribusi penting dalam keberlanjutan hidup.

 Embleg yang sedang tampil dalam gebyak cah angon

Desa agraris yang pada dasarnya memang lebih tepat sebagai desa pertanian dan kawasan wisata spiritual ini, pada hari dimana “Gebyag Cah Angon” dilaksanakan berubah jadi meriah oleh kirab lembu sepanjang 400-an meter. Ada yang unik dan menarik dalam mempersiapkan perhelatan ini, yakni hampir semua warga desa terlibat dan memberikan kontribusi dalam perhelatan ini. Termasuk menyumbang batang bambu yang dikumpulkan dan selanjutnya dijual oleh panitia sebagai tambahanbagi biaya perhelatan. 

.


2. Tradisi “Entak-Entik” atau “Sangon Pesisiran”
Lomba panjat belimbing
Dalam idiom lokal, Entak bermakna selamatan untuk kalangan tua dan Entik adalah selamatan untuk bocah cilik. Sehingga nama Entak ini diabadikan sebagai nama desa pesisir ini. Sejauh ini belum ditemukan data historis yang menjelaskan bagaimana awal-mula tempat ini menjadi desa. Namun sejak jaman dulu, ketika jumlah cah angon begitu banyak, interaksi yang terjadi di tempat penggembalaan yakni di zona “bra-sengaja” begitu semarak dan dinamis. Perhelatan yang juga lazim disebut sebagai tradisi “rolasan” ini, juga menampilkan kirab(arak-arakan) ternak lembu serta arak-arakan dari Embleg, ritual syukuran dan ditutup dengan ritual “pembakaran gubuk alang-alang” yang diiringi tembang dan do’a memohon keselamatan, yaitu dengan Tembang "Tlutur" dan "Ilir-Ilir" dengan diiringi oleh Jamjaneng atau Janeng.
Di dalam kesempatan itu juga diadakan lomba “panjat belimbing”, seperti memaknai apa yang dipupuhkan dalam tembang para Wali: “cah angon, cah angon , penek-na blimbing kuwi, lunyu-lunyu peneken, kanggo mbasuh dodotira...”. Seorang warga dan pegiat budaya, Afifudin, mendendangkan tembang tradisional yang menggambarkan realitas anak-gembala itu. Tidak  jauh dari tempat dilangsungkan ritual ini, terdapat dua pohon “kranji” yang tumbuh berjajar. Pohon ini, menurut Mbah Paridja, ditengarai sebagai identitas lokal yang memiliki kaitan historis dalam penamaan padukuhan “Pranji”.


3. Kesenian Jamjaneng

Latihan jamjaneng
Pada awal mulanya kesenian Jamjaneng merupakan kesenian yang dimainkan untuk tujuan dakwah agama Islam dimasa itu. Pada masa sekarang, kesenian Jamjaneng selain bertujuan untuk mengisi berbagai macam hajatan di desa juga bertujuan untuk melekatkan tali silaturahmi antar warga masyarakat.Hal ini dikarenakan jamjaneng merupakan suatu musik tradisi yang melibatkan banyak pemain. Musik tradisi ini biasa dimainkan saat upacara perkawinan, khitanan, acara-acara yang bernafaskan Islam bahkan acara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia serta Gebyak Cah Angon yang biasa dilaksanakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Entak.

4. Kesenian Ebleg

Kuda Lumping atau Embleg adalah seni tari yang dimainkan dengan menaiki kuda tiruan atau kuda bohong ia disebut dalam syair lagu dangdut yang terbuat dari anyaman bambu (kepang). Dalam memainkan seni ini biasanya juga diiringan dngan musik khusus yang sederhana karena hanya permainan rakyat, yaitu dengan gong, kenong, kendang dan slompret, alat musik tradisional yang kini tidak lagi dikenal oleh anak-anak generasi muda kita karena telah tergantikan oleh dram, gitar dan lainnya. Permainan Kuda Lumping dimainkan dengan tanpa mengikuti pakem seni tari yang sudah ada dan berkembang dilingkungan ningrat dan kerajaan. Dari gerakan tarian pemainnya tanpa menggunakan pakem yang sudah mapan sebelumnya menunjukkan bahwa seni ini hadir untuk memberikan perlawanan terhadap kemapanan kerajaan. Permainan seni ebleg ini menggambarkan tentang perlawanan rakyat kepada penguasa yang kurang bijak.
Selain sebagai media perlawanan seni Kuda Lumping juga dipakai oleh para ulama sebagai media dakwah, karena kesenian Kuda Lumping merupakan suatu kesenian yang murah dan cukup digemari oleh semua kalangan masyarakat, seperti halnya Sunan Kalijogo yang menyebarkan Islam atau dakwahnya lewat kesenian Wayang Kulit dan Dandang Gulo.
Kesenian Ebleg di pesisir pantai
Bukti bahwa kesenian ini adalah kesenian yang mempunyai sifat dakwah adalah dapat dilihat dari isi cerita yang ditunjukan oleh karakter para tokoh yang ada dalam tarian Kuda Lumping, tokoh-tokoh itu antara lain para prajurit berkuda, Barongan dan Celengan. Dalam kisahnya para tokoh tersebut masing-masing mempunyai sifat dan karakter yang berbeda, simbul Kuda menggambarkan suatu sifat keperkasaan yang penuh semangat. pantang menyerah, berani dan selalu siap dalam kondisi serta keadaan apapun, simbul kuda disini dibuat dari anyaman bambu, anyaman bambu ini memiliki makna, dalam kehidupan manusia ada kalannya sedih, susah dan senang, seperti halnya dengan anyaman bambu kadang diselipkan keatas kadang diselipkan kebawah, kadang kekanan juga kekiri semua sudah ditakdirkan oleh yang kuasa, tinggal manusia mampu atau tidak menjalani takdir kehidupan yang telah digariskan Nya.
Barongan dengan raut muka yang menyeramkan, matanya membelalak bengis dan buas, hidungnya besar, gigi besar bertaring serta gaya gerakan tari yang seolah-olah menggambarkan bahwa dia adalah sosok yang sangat berkuasa dan mempunyai sifat adigang, adigung, adiguno yaitu sifat semaunnya sendiri, tidak kenal sopan santun dan angkuh, simbul Celengan atau Babi hutan dengan gayanya yang sludar-sludur lari kesana kemari dan memakan dengan rakus apa saja yang ada dihadapanya tanpa peduli bahwa makanan itu milik atau hak siapa, yang penting ia kenyang dan merasa puas, seniman kuda lumping mengisyaratkan bahwa orang yang rakus diibaratkan seperti Celeng atau Babi hutan.
Sifat dari para tokoh yang diperankan dalam seni tari kuda lumping merupakan pangilon atau gambaran dari berbagai macam sifat yang ada dalam diri manusia. Para seniman kuda lumping memberikan isyarat kepada manusia bahwa didunia ini ada sisi buruk dan sisi baik, tergantung manusianya tinggal ia memilih sisi yang mana, kalau dia bertindak baik berarti dia memilih semangat kuda untuk dijadikan motifsi dalam hidup, bila sebaliknya berarti ia memlih semangat dua tokoh berikutnya yaitu Barongan dan Celengan atau babi hutan.



 


                                                                                                                             

WISATA KULINER



Kuliner Emping Melinjo
Emping adalah makanan olahan dari biji melinjo. Emping dikenal sebagai makanan pendaping atau cemilan seperti halnya kerupuk. Emping dapat ditemui disemua tempat di Indonesia. Kecamatan Ambal, Kebumen merupakan salah satu sentra penghasil emping. Dengan banyaknya tanaman melinjo di kawasan ini menyebabkan banyak warga yang memproduksi emping. Desa Entak yang termasuk dalam Kecamatan Ambal memiliki lahan tanaman melinjo paling luas dibandingkan dengan desa-desa lain di Kecamatan Ambal.
Bahan pembuatan emping
1.      Biji melinjo yang sudah matang.
2.      Pasir untuk menggoreng biji melinjo.
3.      Alat pemukul/Pendel*.
4.      Minyak goreng untuk menggoreng emping.
Cara pengolahan emping
1.      Biji emping yang sudah matang dan sudah dijemur kemudian disangrai dengan pasir yang dipanasi.
2.      Pecahkan biji melinjo untuk memisahkan biji melinjo dari kulit.
3.      Pukul-pukul beberapa biji melinjo yang sudah dikupas dengan alat pemukul/Pendel*, khusus untuk jenis emping Medhem cukup 1 biji melinjo saja.
4.      Kemudian dijemur dibawah terik matahari selama kurang lebih 2 hari.
5.      Goreng dengan minyak panas dan hidangkan.
*Pendel adalah bahasa lokal dari martil, untuk disini martilnya sudah dimodifikasi sedemikian rupa.
Proses memukul/memipihkan biji melinjo
Biji melinjo yang sudah dipipihkan

Peralatan untuk mensangrai biji melinjo

Wisata Memancing

    MEMANCING 
    
Memancing adalah salah satu kegiatan minat khusus atau hobi yang sudah mengakar rumput di masyarakat indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang menghabiskan waktu senggang mereka untuk melakukan hobi ini. Bila sudah menyangkut hobi yang satu ini, para pehobi rela menempuh jarak yang jauh untuk menemukan spot memancing yang bagus dan banyak ikannya. Hal ini membuat potensi pengembangan hobi ini kedepan akan sangat baik. Pantai Desa Entak telah lama menjadi tujuan para pemancing diwilayah kabupaten Kebumen dan sekitarnya. Pantai Desa Entak menurut para pemancing memiliki ikan yang banyak, sehingga banyak pemancing yang tertarik dan akhirnya memancing disini.

Kelebihan Pantai Desa Entak

             Ada beberapa kelebihan Pantai Desa Entak bila ingin dijadikan salah satu tujuan wisata minat khusus memancing. Yang pertama adalah nama Pantai Desa Entak yang sudah terkenal dikalangan para pehobi memancing di wilayah Kebumen dan Sekitarnya, hal ini menguntungkan karena Pantai Desa Entak sudah mendapat semacam promosi gratis dari mulut ke mulut para pehobi di kebumen dan sekitarnya.
          Yang kedua adalah banyaknya hasil pancingan yang didapatkan di Pantai Desa Entak membuat para pehobi memancing rela untuk menempuh jarak yang jauh untuk kembali dan kembali lagi ke Pantai Desa Entak untuk memancing disana. Ketiga, kelebihan Pantai Desa Entak sebagai salah satu spot pemancingan yang potensial adalah kondisi alam dan landscape pantai yang indah. Para pemancing akan betah berlama-lama memancing karena mereka juga akan disuguhi panorama pantai selatan yang masih alami dan indah. Yang terakhir adalah adanya kegiatan pertanian disepanjang pesisir Pantai Desa Entak yang berpotensi untuk disinergikan menjadi sebuah wisata terpadu antara wisata minat khusus dengan wisata agro dan ini merupakan sebuah nilai tambah tersendiri bagi Pantai Desa Entak.

Sabtu, 21 Agustus 2010

Wisata Pantai Entak

Keindahan panorama pantai Entak

      Panorama Pantai Entak       
        Desa Entak merupakan salah satu desa yang memiliki potensi kekayaan wisata alam di sepanjang jalur pantai selatan Pulau Jawa. Desa Entak mempunyai luas wilayah sebesar 454, 895 Ha. Desa Entak ini berada di dekat pesisir pantai selatan. Desa Entak merupakan suatu desa yang sebagian besar daerahnya berupa lahan pasiran. Dengan usaha masyarakat,lahan berupa pasir tersebut mampu diusahakan menjadi lahan pertanian yang subur. Lahan pertaniannya sebagian besar terdapat di dekat pesisir pantai selatan. Desa Entak yang terletak dalam wilayah administrasi Kabupaten Kebumen ini, berbatasan langsung dengan dua desa, yakni Desa Bercong di Kecamatan Buluspesantren dan Desa Kenoyojayan di Kecamatan Ambal yang cukup terkenal dengan panorama pantainya yang diminati wisatawan asing maupun domestik, nyaris di sepanjang akhir tahun.Demikian pula dengan potensi wisata pantai Entak. Potensi wisata alam di dalamnya tak lagi dapat diragukan. Panorama pantai nan indah melengkapi nuansa alam pesisir yang nyaris sempurna, khususnya di bagian paling selatan desa. Pantai yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia ini dikenal masyarakat lokal dengan nama Pantai Entak.

Panorama sunset di Pantai Entak
Pantai Entak merupakan pantai dengan bentangan yang landai, berombak teratur dengan arus yang relatif stabil. Tak begitu deras, tak pula tenang beriak. Demikian dengan pasir pantainya, bukan berpasir hitam atau putih melainkan berpasir abu-abu keperakan. Dalam jarak beberapa meter dari lepas pantai, tersaji pemandangan laut yang menghijau-biru. Langit biru pun menggantung di sepanjang hari. Kala pagi, matahari jingga terbit di ufuk timur dan menyebarkan hangat cahaya bersamaan dengan debur ombak yang terdengar lebih keras. Menjelang siang, sekitar pukul sembilan hingga sebelas, cahaya matahari pagi menyinari pantai secara menyeluruh sehingga pasir menjadi hangat. Hal ini semestinya mendukung aktivitas pengunjung yang hendak mandi di pantai.

AGROWISATA DESA ENTAK

AGROWISATA


            Desa Entak mempunyai luas wilayah sebesar 454, 895 Ha. Desa Entak ini berada di dekat pesisir pantai selatan. Desa Entak berbatasan dengan pantai selatan pada sebelah selatan, sebelah barat dibatasi oleh Desa Brecong, sebelah timur dibatasi oleh desa Kenoyojayan dan sebelah utara dibatasi oleh Desa Kembaran dan Ambalkebrek. Desa Entak merupakan suatu desa yang sebagian besar daerahnya berupa lahan pasiran. Dengan usaha masyarakat,lahan berupa pasir tersebut mampu diusahakan menjadi lahan pertanian yang subur. Lahan pertaniannya sebagian besar terdapat di dekat pesisir pantai selatan. Berbagai tanaman ditanam di dalam Agrowisata ini seperti tanaman palawija (Jagung, kacang tanah dan ubi kayu), tanaman buah (semangka dan melon) dan sayuran (terong, cabai, pare, kacang panjang dan sawi).